Friday, 11 July 2008

Angin Jakarta

Akhir Juni, 2008

Jakarta berangin hari ini. Hembusan anginnya yang membawa debu menerpa wajah saya. Mata saya dimasuki debu-debu halus yang berasal dari jalan raya. Sambil berusaha melindungi mata dari terpaan debu, Saya berlari kecil menyusuri jalan perumahan menuju rumah. Langkah Saya melambat saat melewati kios penjual koran. Rupanya kasus korupsi seorang anggota DPR yang berkenaan dengan prostitusi kembali menjadi sorotan media cetak. Tidak sempat saya baca headlinenya, tapi yang pasti wajah anggota DPR suami penyanyi dangdut itu, terpampang menghiasi cover depan tabloid gosip. Sayup-sayup terdengar di telinga saya lagu romantis berbahasa Indonesia yang sampai saat ini belum diketahui jelas siapa penciptanya. Gosipnya, sang pencipta yang sekaligus menyanyikan lagu tersebut, telah mati bunuh diri karena cinta. Barang siapa yang mendengarkan lagu itu di malam hari, akan menemui ajal, setidaknya begitulah yang saya dengar dari dua orang anak SMA ketika saya sedang mengantri ATM beberapa hari yang lalu.

Sampai di rumah, saya langsung membuka laptop dan memeriksa kotak surat elektronik. Iseng-iseng saya googling lagu pengantar ajal itu. Lebih dari seratus entry yang muncul di layar komputer. Setiap artikel dalam blog sites anak-anak remaja mengatakan hal yang sama tentang lagu itu, bahkan ada yang memberikan kesaksian tentang kebenaran penjemputan ajal setelah mendengarkannya. Situs yang cukup terpercaya menampilkan sebuah artikel yang mengatakan bahwa lagu sederhana itu menjadi terkenal berkaitan dengan unsur cerita mistisnya yang tersebar baik lewat internet, maupun dari mulut ke mulut. CD bajakan yang memuat lagu mistis itu laku keras di pasaran. Menurut sebuah testimonial seorang penjual CD bajakan, dalam sehari Ia berhasil menjual lebih dari 100 keping CD tersebut. Di situs lain, Saya membaca artikel puluhan orang ataupun grup band, yang mengklaim lagu mistis ini sebagai lagu ciptaannya. Gosip di balik lagu cinta tersebut menjadi faktor utama penggerak keberhasilan lagu ini dipasaran, padahal jika kita dengarkan, lagu ini tidak ada bedanya dengan lagu-lagu cinta band manapun juga yang ada di Indonesia. Well, nampaknya angin yang berhembus di Jakarta, tidak hanya membawa debu dan menerpa wajah para pejalan kaki, tetapi juga membawa gosip mistis dan menerpa ratusan calon pembeli CD bajakan lagu mistis yang tidak jelas siapa penciptanya.

1 comment:

Anonymous said...

haha! kisah ini. gw juga bingung. sepenting itukah lagu ini buat sebagian besar orang yang, hmm.. let's say ngaku-ngaku? daripada capek2 mengklaim, mending bikin lagu yang lain.

dan guess what, gw udah prnah denger lagu ini di HP temen gw skitar 2 taun yg lalu. dan dia bilang, "ini lagu ciptaan temen kk gw. anak untar. tp jangan disebarin dulu ya... soalnya udah ada yg ngaku2."

eh, skarang trnyata jd ky gini. ksimpulannya? yang itu juga pasti ngaku-ngaku. ckckck.